Profil Desa Pesurungan Lor

Ketahui informasi secara rinci Desa Pesurungan Lor mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pesurungan Lor

Tentang Kami

Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, adalah gerbang barat utama Kota Tegal yang menjadi rumah bagi Terminal Bus Tipe A. Sebagai pusat transportasi dan industri di Jalur Pantura, kelurahan pesisir ini memiliki ekonomi yang dinamis namun secara ta

  • Gerbang Utama dan Pusat Transportasi Darat Kota Tegal

    Pesurungan Lor memiliki posisi super strategis sebagai pintu masuk utama Kota Tegal dari arah barat dan menjadi lokasi Terminal Bus Tipe A yang vital bagi konektivitas regional.

  • Ekonomi Dinamis Berbasis Jasa Logistik dan Industri

    Perekonomian kelurahan ini digerakkan oleh sektor jasa transportasi, logistik, perdagangan, dan industri yang tumbuh subur di sepanjang koridor Jalan Pantura.

  • Kawasan Pesisir yang Resilien Menghadapi Banjir Rob

    Sebagai kelurahan yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, Pesurungan Lor secara konsisten menghadapi tantangan bencana banjir rob, yang membentuk karakter masyarakat dan arah kebijakan pembangunan yang fokus pada mitigasi dan adaptasi.

Pasang Disini

Bagi siapa pun yang memasuki Kota Tegal dari arah barat, wilayah pertama yang menyambut adalah sebuah kawasan yang penuh denyut dan pergerakan. Inilah Kelurahan Pesurungan Lor, sebuah etalase dan beranda utama "Kota Bahari" yang berlokasi strategis di Kecamatan Margadana. Lebih dari sekadar wilayah administratif, Pesurungan Lor adalah jantung transportasi darat, pusat logistik dan kawasan industri yang hidup selama 24 jam di jalur legendaris Pantura. Namun di balik dinamika ekonominya yang kencang, kelurahan ini menyimpan kisah perjuangan dan resiliensi yang tak pernah usai dalam menghadapi tantangan abadi dari laut: bencana banjir rob.

Kelurahan Pesurungan Lor: Lokasi, Sejarah, dan Tatanan Administratif

Sejarah Kelurahan Pesurungan Lor sangat erat kaitannya dengan perkembangan Kota Tegal sebagai kota pelabuhan dan pembangunan Jalan Raya Pantura (yang berakar dari Jalan Raya Pos Daendels). Nama "Pesurungan" diyakini berasal dari kata "surung" (mendorong), yang kemungkinan merujuk pada aktivitas mendorong gerobak atau perahu di masa lampau di wilayah ini. Awalan "Pe-" dan akhiran "-an" membentuknya menjadi kata benda yang berarti "tempat untuk mendorong."

Secara administratif, Kelurahan Pesurungan Lor saat ini dipimpin oleh Lurah Hafidin, S.I.P. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah kelurahan ini tercatat 227,00 hektare (2,27 km²). Wilayah ini secara struktural terbagi menjadi 10 Rukun Warga (RW) dan 61 Rukun Tetangga (RT), sebuah angka yang menunjukkan tingkat kepadatan dan kompleksitas administrasi di wilayah ini.

Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Pesurungan Lor meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Laut Jawa.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Muarareja.
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan Margadana dan Kelurahan Kaligangsa.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kabupaten Brebes.

Gerbang Transportasi dan Nadi Perekonomian Pantura

Identitas dan kekuatan utama Kelurahan Pesurungan Lor terletak pada fungsinya sebagai pusat transportasi dan koridor ekonomi di Jalur Pantura.

  • Rumah bagi Terminal Tipe A Kota Tegal
    Inilah landmark paling vital di Pesurungan Lor. Terminal Bus Tipe A Kota Tegal menjadi hub utama bagi seluruh layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Tegal. Keberadaan terminal ini menjadikan Pesurungan Lor sebagai titik sentral pergerakan ribuan orang dan barang setiap harinya, menghubungkan Tegal dengan kota-kota besar di Jawa.
  • Ekosistem Jasa Transportasi dan Logistik
    Terminal bus ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang luas. Mulai dari agen-agen tiket bus, kantor-kantor perusahaan ekspedisi dan kargo, hingga warung makan, toko kelontong, dan jasa ojek yang melayani kebutuhan para penumpang dan awak bus.
  • Kawasan Industri dan Pergudangan
    Lokasinya yang strategis di Jalur Pantura dengan akses mudah ke luar kota menjadikannya lokasi yang ideal bagi berbagai pabrik, industri ringan, dan kompleks pergudangan. Aktivitas industri ini menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi motor penggerak ekonomi yang signifikan.
  • Sektor Perikanan
    Sebagai kelurahan pesisir, sebagian kecil masyarakatnya masih ada yang menggantungkan hidup sebagai nelayan tradisional, meskipun sektor ini semakin terdesak oleh perkembangan industri dan dampak lingkungan.

Hidup Berdampingan dengan Laut: Tantangan Banjir Rob

Di balik dinamika ekonominya, Pesurungan Lor menyimpan kerapuhan sebagai wilayah yang berada di garis depan ancaman perubahan iklim. Banjir rob (banjir akibat pasang air laut) merupakan bencana hidrologis yang terjadi secara rutin dan menjadi tantangan terbesar bagi masyarakat dan pemerintah.

  • Dampak yang Meluas
    Banjir rob di Pesurungan Lor tidak hanya menggenangi pemukiman warga, tetapi juga seringkali melumpuhkan aktivitas di area vital seperti Terminal Bus dan bahkan menggenangi ruas Jalan Raya Pantura. Hal ini menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, kerusakan infrastruktur, dan masalah kesehatan lingkungan.
  • Upaya Mitigasi
    Menghadapi tantangan ini, berbagai upaya mitigasi telah dan terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal dan pemerintah pusat. Pembangunan tanggul laut, peninggian badan jalan, pembuatan sistem polder dan rumah pompa, serta normalisasi saluran drainase menjadi agenda utama. Bagi masyarakat, hidup berdampingan dengan rob telah melahirkan berbagai bentuk adaptasi, seperti meninggikan lantai rumah secara berkala.
  • Simbol Resiliensi
    Perjuangan melawan rob telah menempa masyarakat Pesurungan Lor menjadi komunitas yang tangguh dan resilien. Semangat gotong royong dan saling membantu saat bencana terjadi menjadi modal sosial yang sangat kuat.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik

Sebagai sebuah Kelurahan, tata kelola pemerintahan di Pesurungan Lor merupakan perpanjangan tangan langsung dari Pemerintah Kota Tegal melalui Kecamatan Margadana. Lurah beserta jajarannya bertugas untuk melaksanakan program-program pemerintah kota, menyelenggarakan layanan administrasi kependudukan, serta memfasilitasi dan mengoordinasikan berbagai kegiatan kemasyarakatan.

Visi dan Misi Kelurahan Pesurungan Lor selaras dengan visi pembangunan Kota Tegal, yang umumnya berfokus pada pengembangan sektor jasa dan perdagangan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penataan kota yang berkelanjutan. Dalam konteks Pesurungan Lor, implementasi visi ini diterjemahkan ke dalam program-program yang sangat spesifik, seperti:

  • Penanganan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di kawasan pesisir.
  • Program Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat.
  • Pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan daya saing.
  • Penataan Lingkungan dan Pengelolaan Sampah di kawasan padat.

Potensi Unggulan, Peluang, dan Tantangan Pembangunan

Kelurahan Pesurungan Lor memiliki sejumlah potensi unggulan:

  • Lokasi Super Strategis
    Sebagai gerbang kota di Jalur Pantura dan lokasi terminal utama.
  • Pusat Logistik dan Industri
    Menjadi magnet bagi investasi di sektor industri dan pergudangan.
  • Infrastruktur Transportasi Nasional
    Keberadaan Terminal Tipe A dan Jalur Pantura.
  • Komunitas yang Tangguh dan Resilien
    Teruji oleh tantangan bencana rob.

Peluang pengembangan ke depan meliputi:

  • Pengembangan Transit-Oriented Development (TOD)
    Menata kawasan di sekitar Terminal Tegal menjadi area terpadu yang modern, mencakup pusat komersial, ruang publik, dan hunian vertikal.
  • Revitalisasi Kawasan Pesisir
    Mengubah kawasan yang rentan rob menjadi area pesisir yang tertata, mungkin dengan pengembangan ekowisata mangrove atau sabuk hijau pantai.
  • Menjadi Pusat Industri Logistik dan Manufaktur yang Lebih Maju.
  • Mengembangkan model adaptasi dan mitigasi rob yang bisa menjadi percontohan bagi kota-kota pesisir lainnya di Indonesia.

Namun, tantangan yang dihadapi sangat fundamental dan berskala besar:

  • Ancaman Banjir Rob dan Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence)
    Ini adalah tantangan eksistensial yang membutuhkan solusi rekayasa dan kebijakan tingkat tinggi.
  • Masalah Lingkungan
    Potensi polusi dari aktivitas industri dan pengelolaan sampah dari kawasan padat.
  • Isu Sosial Perkotaan
    Seperti kemiskinan urban, pengangguran, dan masalah sosial lainnya di kawasan terminal dan industri.
  • Kualitas Infrastruktur
    Tuntutan untuk terus meningkatkan dan memelihara infrastruktur agar tahan terhadap rob dan mampu melayani aktivitas ekonomi yang tinggi.

Visi dan Arah Pembangunan Kelurahan Pesurungan Lor ke Depan

Arah pembangunan Kelurahan Pesurungan Lor ke depan akan sangat ditentukan oleh kebijakan strategis Pemerintah Kota Tegal dalam menata kawasan pesisir utara dan mengelola dampak perubahan iklim. Pembangunan akan berfokus pada dua hal utama: peningkatan resiliensi dan penguatan fungsi ekonomi.

Program-program pembangunan infrastruktur pengendali rob akan terus menjadi prioritas. Di sisi ekonomi, penataan kawasan industri dan logistik agar lebih efisien dan ramah lingkungan, serta pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing, akan menjadi agenda penting. Visi jangka panjangnya ialah mewujudkan Pesurungan Lor sebagai gerbang kota yang tidak hanya ramai secara ekonomi, tetapi juga aman, nyaman, dan tangguh bagi warganya.

Pesurungan Lor, Wajah Resiliensi di Beranda Kota Tegal

Kelurahan Pesurungan Lor adalah etalase terdepan Kota Tegal. Ia adalah wajah pertama yang dilihat para pelintas, cerminan dari dinamika, energi, sekaligus kerapuhan sebuah kota pesisir. Kehidupannya adalah sebuah narasi tentang pergerakan tanpa henti di terminal dan jalan raya, dipadukan dengan perjuangan tanpa lelah melawan intrusi air laut. Masyarakat Pesurungan Lor adalah para pejuang di garda terdepan, yang setiap hari membuktikan bahwa kehidupan dapat terus tumbuh dan berdenyut bahkan dalam kondisi yang paling menantang sekalipun.

Perjalanan Pesurungan Lor adalah kisah tentang bagaimana sebuah gerbang kota terus berupaya memperkokoh dirinya. Dengan sinergi antara kebijakan pemerintah yang visioner dan semangat tangguh warganya, Pesurungan Lor akan terus menjalankan perannya sebagai pintu masuk menuju "Kota Bahari," sebuah beranda yang tidak hanya menyambut para pendatang, tetapi juga melindungi warganya dengan segenap daya dan upaya.